Kementerian Dalam Negeri (MOI) pada tanggal 9 September 2024 menyatakan bahwa untuk mewujudkan target nasional Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2050, pihaknya secara aktif terus mendorong penggunaan energi terbarukan pada bangunan, dimulai dengan bangunan milik sektor publik, yang diharapkan dapat tercapai pada tahun 2026.
Untuk taman nasional, target utama adalah "kantor" dan "pusat pengunjung" di setiap pengelolaannya, dan bukan pemasangan panel surya dalam skala besar di dalam taman nasional seperti yang diberitakan oleh beberapa media.
Kementerian Dalam Negeri (MOI) menjelaskan bahwa Badan Pengelolaan Lahan Negara sedang bekerja sama dengan Kementerian Perekonomian (MOEA) untuk merumuskan "Standar Instalasi Panel Surya pada Bangunan" dan terus mengundang pemerintah daerah, industri, serta LSM lingkungan untuk berdiskusi dan mencapai kesepakatan bersama.
MOI juga menjelaskan bahwa dalam rencana pengurangan karbon yang diajukan oleh Badan Taman Nasional, fokus utamanya adalah inventarisasi karbon alam dan audit karbon organisasi, yang menjadi dasar untuk memulai "peningkatan penyerapan karbon" dan "pengurangan emisi karbon", serta secara berkala mengumumkan data terkait. Setiap pengelola taman nasional menggunakan data tahun 2023 sebagai dasar inventarisasi konsumsi listrik, yang kemudian dikonversi menjadi emisi karbon sekitar 3.939 ton setara karbon dioksida.
Kementerian Dalam Negeri (MOI) menekankan bahwa untuk lebih memanfaatkan energi terbarukan dalam mengurangi emisi karbon, pihaknya juga akan mengambil referensi dari pengalaman taman nasional di luar negeri, seperti Taman Nasional Grand Canyon, Taman Nasional Yellowstone, dan Taman Nasional Death Valley di Amerika Serikat.
Rencana ini mencakup pemasangan panel surya di atap pusat pengunjung, atau bangunan-bangunan terkait dan lahan parkir untuk menyediakan energi bersih bagi fasilitas di dalam taman. Langkah ini tidak hanya akan membantu menurunkan biaya operasional, tetapi juga menjadikan taman nasional sebagai tempat praktik kehidupan rendah karbon, sambil meningkatkan kesadaran masyarakat tentang energi terbarukan melalui pendidikan dan kegiatan promosi.
Target Net Zero Emission (NZE) tahun 2050 bukan hanya merupakan tren internasional tetapi juga kebijakan penting Taiwan. Untuk secara bertahap mencapai target tersebut, Kementerian Dalam Negeri (MOI) telah menetapkan tiga target pencapaian pembangunan gedung: pada tahun 2030, bangunan baru milik pemerintah harus mencapai efisiensi energi tingkat 1 atau bangunan dengan emisi karbon hampir nol. Pada tahun 2040, 50% bangunan yang sudah ada harus diperbarui menjadi bangunan berstandar efisiensi energi tingkat 1 atau mendekati nol emisi karbon. Selanjutnya, pada tahun 2050, 100% bangunan baru dan lebih dari 85% bangunan yang ada harus menjadi bangunan dengan emisi karbon mendekati nol.